Tuntutlah Ilmu dari buaian hingga ke liang lahat.
Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat bukanlah sebuah Firman ataupun hadist. Kalimat tersebut adalah sebuah pribahasa yang di buat oleh orang - orang bijak, yang dalam arti bahwa ilmu itu sangat penting untuk di pelajari. Dari pepatah tersebut, banyak orang berselisaih faham makna yang terkandung di dalamnya. Karena ilmu yang di maksud dalam uraian kata - kata itu tidak menjelaskan Ilmu apa yang harus di tuntut. Jika para ulama yang mengartikan adalah ilmu agama. Jika para normal mengartikan ilmu kanuragan, dan banyak lagi yang mengartikan dalam maksud yang berbeda.
Ilmu merupakan satu suku kata yang erat hubungannya dengan perbuatan manusia dalam belajar. Belajar membaca Qur'an, juga menuntut Ilmu yakni dalam kapasitas menuntut ilmu membaca qur'an. Sekolah juga menuntut Ilmu, dalam basis ilmu pendidikan.
Bahasa menuntut ilmu itu merupakan bahasa yang di tempatkan pada saat di mana seseorang sedang belajar. Belajar apa saja yang terkait agar orang tersebut menguasai apa yang hendak di pelajari itu bisa di sebut menuntut ilmu.
Kata Ilmu secara awam banyak yang mengartikan hanya terkait dalam hal - hal yang sifatnya ritual. Misalkan Ilmu bela diri, ilmu pengasihan, ilmu kebal, ilmu halimun, ilmu pembungkam dan lain -lain. Hingga pada akhirnya timbulah ilmu hitam dan ilmu putih.
Ilmu hitam sering orang mengatakan ilmu yang di tuntut untuk perbuatan yang tidak baik. Sedangkan ilmu putih adalah ilmu yang di tuntut untuk berbuat kebaikan.
Ada juga yang mengatakan ilmu itu tidak ada yang hitam, dengan alasan, tergantung pada seseorang yang memamfaatkan ilmu yang di punyai tersebut mau di buat baik atau di buat benar.
Disini saya akan membahas yang terkait ilmu kanuragan yang banyak di perbincangkan berbagai kalangan sehingga mereka menyebutnya Imu hitam dan ilmu putih alias black and white science.
Ilmu kanuragan apapun yang di tuntut baik yang di katakan hitam atau putih adalah sama-sama ilmu yang di usahakan oleh seseorang yang punya tujuan tertentu.
Itu sama saja, apakah kita sebagai hamba sudah tidak meyakini apa yang sudah di sampaikan oleh Allah? Bahwa Allah sudah mengutus malaikat-Nya untuk menjaga hamba-hamba-Nya bergiliran?
Mengapa kita harus meyakini yang bukan datangnya dari Allah?
Ilmu itu tidak ada yang hitam dan yang putih. Semua ilmu yang di dapat dari cara meyakini bacaan-bacaan yang di buat oleh manusia atau bacaan-bacaan yang di dapat dari ayat Qur'an, hasilnya sama-sama negatif. Karena pada akhirnya manusia meyakini bacaan-bacaan itu yang menimbulkan manusia bisa mewujudkan apa yang di tuntutnya. Tanpa bacaan itu mereka tidak akan mendapatkan ilmu yang di tuntut.
Dalil apa yang menjelaskan bahwa manusia menuntut ilmu putih untuk menjaga diri dan membantu orang lain? Tidak ada bukan?
Firman Allah Swt Surat Ar-Ra'd Ayat 11
" Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." ( Surat Ar-Ra'd Ayat 11 )
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTidak ada ilmu yg melebihi ilmunua. Allah
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletekok banyak titipan iklan judinya ya. Kontennya ada yg berhubungan dengan islam, tapi banyak promo judinya
ReplyDelete